Amalan yang Berguna Bagi Mayit
Allah
menguji hamba-hambanya yang beriman dengan mencabut nyawa keluarga, sahabat dan
orang – orang yang dicintai. Kematian adalah pelajaran berharga bagi kaum
muslimin dan sebaik baiknya pelajaran yang Allah berikan bagi kita yang hidup adalah
kematian. Ketika rasa rindu yang melanda terhadap orang yang telah meninggal
kebanyakan dari kita hanya bisa menangis dan melupakan hal-hal yang bisa kita
lakukan untuk menolong yang telah meninggal. Adapun amalan-amalan berguna yang bisa kita
lakukan untuk mayit adalah sebagai berikut
1. Do’a kaum muslimin bagi si mayit.
Setiap do’a kaum muslimin bagi setiap muslim akan bermanfaat bagi si mayit. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang“. (QS. Al Hasyr: 10)
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di mengatakan, “Do’a dalam ayat ini mencakup semua kaum mukminin, baik para sahabat yang terdahulu dan orang-orang sesudah mereka. Inilah yang menunjukkan keutamaan iman, yaitu setiap mukmin diharapkan dapat memberi manfaat satu dan lainnya dan dapat saling mendoakan". (Taisir Al Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, hal.851)
Dalam riwayat lain,
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَبِيهَا
مَاتَ وَلَمْ يَحُجَّ قَالَ « حُجِّى عَنْ أَبِيكِ ».
Dari Ibnu ‘Abbas, bahwasanya seorang wanita pernah bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai ayahnya yang meninggal dunia dan belum berhaji, maka beliau bersabda, “Hajikanlah ayahmu.” [HR. Bukhari 1513 dan Muslim 1334, lafazhnya adalah dari An Nasai dalam sunannya 2635]
3. Melunasi hutang mayit.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan seorang mayit yang masih memiliki utang, kemudian beliau bertanya, “Apakah orang ini memiliki uang untuk melunasi hutangnya?” Jika diberitahu bahwa dia bisa melunasinya, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menyolatkannya. Namun jika tidak, maka beliau pun memerintahkan, “Kalian shalatkan aja orang ini.”
Hadits ini menunjukkan bahwa pelunasan utang si mayit dapat bermanfaat bagi dirinya.
4. Sedekah atas nama mayit.
Sedekah untuk mayit akan bermanfaat baginya berdasarkan kesepakatan (ijma’) kaum muslimin. (Majmu’ Al Fatawa, 24/314, Darul Wafa’, cetakan ketiga, 1426 H)
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata:
“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya". [HR. Bukhari 2756]
5. Memintakan ampunan (istighfar).
“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga". Maka ia pun bertanya: "Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?" Allah menjawab: "Berkat istighfar anakmu bagi dirimu". [HR. Ahmad 10232, shahih]
6. Amalan shaleh dari anak shalih.
وَأَنْ
لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
Diantara yang diusahakan oleh manusia adalah anak yang shalih.
Ini berarti amalan dari anaknya yang shalih masih tetap bermanfaat bagi orang tuanya walaupun sudah berada di liang lahat karena anak adalah hasil jerih payah orang tua yang pantas mereka nikmati.
8. Melunasi qadha nadzar
Sa’ad bin ‘Ubadah radhiallahu ‘anhu pernah meminta nasehat pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia mengatakan,
إِنَّ
أُمِّى مَاتَتْ وَعَلَيْهَا نَذْرٌ
0 Response to "Amalan yang Berguna Bagi Mayit"
Post a Comment